Ketika seseorang jatuh cinta bukankah ia harus setia?
Jika seorang Wanita mencintai Pria, yang ternyata lebih mencintai Wanita lain
Apakah ia harus bertahan?
Bukankah merebut
kebahagiaan orang lain itu adalah sebuah dosa?
Tapi mengapa hatimu
begitu cepatnya goyah
Dengan Perempuan lain yang lebih sempurna dari Perempuanmu
ini…
Wahai kau pengagum Wanita,
penakluk hati, dan pemilik kharisma memikat,
Tak peka-kah kau dengan hati Perempuan itu?
Yang begitu lama
menantimu , menunggumu untuk tetap pulang.
Yang setiap hari
memasakkan makanan yang kau suka, walaupun tak terjamah olehmu…
Tak lihat kah kau ia
tetap tersenyum menunggumu di meja makan?
Ia selalu mengikuti
kata hatinya, ia tak tahu bagaimana akhir dari kisah cinta nya …
Tapi Ia percaya kau
akan kembali padanya.. “hanya padanya”
Walau kini pada
akhirnya ia bukanlah yang pertama,
Yang bisa kau akui
sebagai yang utama…
Ia bukan juga perempuan
yang parasnya kau puji,
dan paling kau cintai sampai nanti sampai mati…
Dan..
Ia bukanlah perempuan
terakhir,
Cinta terakhirmu yang kau
dekap dalam gelap dalam senyap…
Tahu kah kau???…
Ia hanyalah perempuan
yang setia yang selalu di sampingmu,
Mengelus rambutmu saat
kau gundah,
Tempat kau menumpahkan segala resah dan
Perempuan yang paling berharap malam ini kau pulang
…
Ia kini lemah
tersungkur, ia tak dapat melihat cahaya,
Karena cahayanya adalah
kau...
Ia menangis memangil manggil namamu
Ketika
rindu itu semakin sesak ia rasakan…
Walaupun ia tahu, kau
tak sedikitpun merindu…
Ia hanya bisa bertanya tanya,
Apakah saat kau bersama yang lain kau tetap mengingatnya?
Malam itu…
Tak habis nya untaian
doa ia ucapkan bukan untuknya, tapi untukmu…
Ia ucapkan namamu di hadapan-Nya,
Meminta agar kau selalu di lindungi
Air matanya terurai, ia
terlalu lelah untuk merindumu,
Merindu kau saat menjadi imam dalam tegak
sholatnya.
Mengapa kau datang
ketika kau gundah?
Dan begitu saja pergi meninggalkan luka.
Kau bilang, ia adalah
tempatmu ternyaman untuk kau pulang?
Tapi kau tak pernah
pulang disaat hatimu senang!
Tapi...
Ia selalu tersenyum
didekatmu, senyumannya indah
Tatapannya teduh, dan tangannya
hangat saat kau genggam
Apakah kurang Perempuan
seperti itu?
Kau datang padanya
ketika kau ingin bercerita
Tentang banyak wanita
yang kau bilang :
“jatuh cinta pada pandangan pertama”
Tak hanya satu yang kau
ceritakan kisahmu kepadanya…
Tapi dengan tegarnya Perempuan
itu menanggapi ceritamu dengan lembut,
Kau selalu memintanya
menunggumu, menunggumu kembali…
Ia selalu memaafkan
mu, walau kau tak pernah melakukannya..
Kau pasti tahu ia
memiliki hati yang lembut dan
Memaafkan perempuan-perempuan yang merebutmu
darinya,
Dengan tersenyum ia hanya mengatakan
“tak apa asal kau bahagia, aku
rela”
Kau selalu menahannya untuk disisimu,
namun tak pernah memberi kejelasan,
Pelukanmu bukan pelukan
sayang, melainkan pelukan kegundahan
Kau selalu merengek tak mau di tinggalkan!
Tak pernahkah kau
bertanya padanya,
Tentang rasa sakit atas perlakuanmu itu?
Tak pernahkah kau
bertanya apa yang ia inginkan darimu?
Kau takkan pernah mampu
menanyakan apapun,
Ia tak pernah meminta hal yang tak mungkin, ia hanya meminta
“setia” mu.
Saat ini ia tak lagi
mampu meminta hal kecil itu,
Tuhan tak
ingin melihatnya terus menahan sakit karena mu.
Kini Kau telah
kehilangan orang terpenting dalam hidupmu,
Ia takkan pernah terganti, tak akan
pernah…
Sesak pasti kan kau rasakan nanti,
Kehilangan...
Kesepian...
Dan kau!
Lalu mati.
Untuk laki-laki yang tak menyadari pelita disisinya...