Rabu, 19 Maret 2014

Perempuan Itu


Ketika seseorang  jatuh cinta bukankah ia harus setia?
Jika seorang Wanita mencintai Pria, yang ternyata lebih  mencintai Wanita lain 
Apakah ia harus bertahan?
Bukankah merebut kebahagiaan orang lain itu adalah sebuah dosa?
Tapi mengapa hatimu begitu cepatnya goyah 
Dengan Perempuan lain yang lebih sempurna dari Perempuanmu ini…
Wahai kau pengagum Wanita, penakluk hati, dan pemilik kharisma memikat,
Tak peka-kah kau dengan hati Perempuan itu?
Yang begitu lama menantimu , menunggumu untuk tetap pulang.
Yang setiap hari memasakkan makanan yang kau suka, walaupun tak terjamah olehmu…
Tak lihat kah kau ia tetap tersenyum menunggumu di meja makan?
Ia selalu mengikuti kata hatinya, ia tak tahu bagaimana akhir dari kisah cinta nya …
Tapi Ia percaya kau akan kembali padanya.. “hanya padanya”
Walau kini pada akhirnya ia bukanlah yang pertama,
Yang bisa kau akui sebagai yang utama…
Ia bukan juga perempuan yang parasnya kau puji, 
dan paling kau cintai sampai nanti sampai mati…
Dan..
Ia bukanlah perempuan terakhir,  
Cinta terakhirmu yang kau dekap dalam gelap dalam senyap…

Tahu kah kau???…
Ia hanyalah perempuan yang setia  yang selalu di sampingmu,
Mengelus rambutmu saat kau gundah, 
Tempat kau menumpahkan segala resah dan 
Perempuan yang paling berharap malam ini kau pulang …
Ia kini lemah tersungkur,  ia tak dapat melihat cahaya,
Karena cahayanya adalah kau...
Ia menangis memangil manggil namamu
Ketika rindu itu semakin sesak ia rasakan…
Walaupun ia tahu, kau tak  sedikitpun merindu…
Ia hanya bisa bertanya tanya, 
Apakah saat kau bersama yang lain kau tetap mengingatnya?
Malam itu…
Tak habis nya untaian doa ia ucapkan bukan untuknya, tapi untukmu…
Ia ucapkan namamu di hadapan-Nya,
Meminta agar kau selalu di lindungi
Air matanya terurai, ia terlalu lelah untuk merindumu,
Merindu kau saat menjadi imam dalam tegak sholatnya.
Mengapa kau datang ketika kau gundah? 
Dan begitu saja pergi meninggalkan luka.
Kau bilang, ia adalah tempatmu ternyaman untuk kau pulang?
Tapi kau tak pernah pulang disaat hatimu senang!

Tapi...
Ia selalu tersenyum didekatmu, senyumannya indah
Tatapannya teduh, dan tangannya hangat saat kau genggam
Apakah kurang Perempuan seperti itu?
Kau datang padanya ketika kau ingin bercerita
Tentang banyak wanita yang kau bilang :
“jatuh cinta pada pandangan pertama”
Tak hanya satu yang kau ceritakan kisahmu  kepadanya…
Tapi dengan tegarnya Perempuan itu menanggapi ceritamu dengan lembut,
Kau selalu memintanya menunggumu, menunggumu kembali…
Ia selalu memaafkan mu, walau kau tak pernah melakukannya..
Kau pasti tahu ia memiliki hati yang lembut dan 
Memaafkan perempuan-perempuan yang merebutmu darinya, 
Dengan tersenyum ia hanya mengatakan
“tak apa asal kau bahagia, aku rela”
Kau selalu menahannya untuk disisimu, namun tak pernah memberi kejelasan,
Pelukanmu bukan pelukan sayang, melainkan pelukan kegundahan
Kau selalu merengek  tak mau di tinggalkan!
Tak pernahkah kau bertanya padanya,
Tentang rasa sakit atas perlakuanmu itu?
Tak pernahkah kau bertanya apa yang ia inginkan darimu?
Kau takkan pernah mampu menanyakan apapun,

Ia tak pernah meminta hal yang tak mungkin, ia hanya meminta “setia” mu.
Saat ini ia tak lagi mampu meminta hal kecil itu, 
Tuhan tak ingin melihatnya terus menahan sakit karena mu.
Kini Kau telah kehilangan orang terpenting dalam hidupmu, 
Ia takkan pernah terganti, tak akan pernah…
Sesak pasti kan kau rasakan nanti,
Kehilangan...
Kesepian...
Dan kau!
Lalu mati.


Untuk laki-laki yang tak menyadari pelita disisinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar